Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akibat Salah Memberikan MAINAN Kepada Anak, Dapat Menghambat Kreativitasnya


Sebagai orang tua, sudah menjadi tugasnya dalam memperhatikan anak-anaknya demi kelangsungan hidup maupun masa depan si kecil. Sehingga, selain harus memahami hal-hal yang dapat membentuk kreativitas anak, orang tua juga perlu banyak mengetahui hal-hal yang justru menjadi penghambat tumbuh kembang kreativitas mereka. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penghambat kreativitas anak:

1. Kurangnya Motivasi Dari Orang Tua

Setiap anak pada dasarnya sudah memiliki potensi kreativitas alami yang sudah terbentuk sejak ia lahir atau bahkan sejak berada di dalam kandungan. Baca: TIPS Mengembangkan Minat Anak Sejak Dalam Janin Tetapi, potensi itu ibarat sebuah biji yang harus ditanam, disiram, lalu dipupuk hingga tumbuh dengan baik.

Begitu halnya dengan kreativitas. Agar kreativitas anak dapat tumbuh dengan baik, maka orang tua harus memberikan motivasi yang cukup kepadanya. Sebaliknya, orang tua yang kurang memberikan motivasi atau bahkan mengacuhkan potensi kreatif yang dimiliki anak, maka dengan sendirinya dapat membunuh kreativitas.

Tindakan orang tua yang termasuk tidak memberikan motivasi kepada anak adalah menjawab pertanyaan anak dengan jawaban yang tidak rasional, cenderung mengawur, atau bahkan menghentikan pertanyaannya dengan kata-kata yang membuatnya tersinggung; seperti cerewet, bawel, dan lain sebagainya. Karena itu, jika si kecil menanyakan sesuatu kepada anda, maka jawablah pertanyaannya dengan benar dan detail. Sehingga, sikap anda dapat memotivasinya menjadi pribadi yang kreatif.

2. Jadwal Yang Ketat

Mungkin sebagian besar orang tua beranggapan bahwa memberikan banyak jadwal kegiatan terhadap anak bisa membuatnya semakin pandai dan memiliki wawasan luas. Namun, perlu disadari bahwa anak yang terlalu memiliki jadwal kegiatan padat akan kehilangan kemampuannya dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki.

Selain itu, jadwal yang ketat dapat mempermudah timbulnya kejenuhan dan stres pada anak. Sikap ini pada akhirnya membuatnya kehilangan minat untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Dan yang terpenting adalah terlalu memaksa anak untuk mengikuti jadwal kegiatan yang demikian padat, akan membuatnya kurang kreatif menerapkan hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya, karena ia cenderung dijejali dengan banyak hal.

3. Terlalu Menekankan Kebersamaan Dengan Keluarga

Membangun kebersamaan bersama keluarga memang merupakan hal penting yang harus ditekankan oleh para orang tua kepada anak mereka. Hal itu bertujuan untuk membangun suasana kekeluargaan yang semakin harmonis dan akrab. Meskipun demikian, anda harus menyadari bahwa setiap anak perlu diberi waktu untuk sendiri. Sehingga, mereka memiliki waktu yang luas untuk memikirkan sendiri sesuatu yang harus mereka lakukan.

Anak yang terlalu ditemani dan dipaksa agar selalu berkumpul dengan keluarga hanya akan membuatnya senantiasa ketergantungan pada orang lain. Ia akan kehilangan kesempatan dalam mewujudkan pikirannya. Sehingga, pada akhirnya, potensi kreativitas yang terpendam di dalam dirinya kurang ter aktualisasi dengan baik.

4. Terlalu Bersikap Konservatif

Bersikap konservatif di sini memiliki pengertian sebagai sikap orang tua yang terlalu berpatokan pada prinsip-prinsip tradisi lama dalam mendidik anak. Misalnya, anak tidak boleh bersama orang tua saat sedang ada tamu, tidak boleh banyak bertanya, dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip seperti itu memang tepat diterapkan, tetapi tetap ada waktunya sendiri-sendiri.

Namun, demi menjaga dan mengembangkan kreativitas sang anak, sebaiknya orang tua jangan terlalu saklek berpegangan pada tradisi-tradisi lama. Sebab, anak sebenarnya masih berada pada tahap belajar mengenali ketentuan-ketentuan semacam itu. Dan, sebelum itu, ia memiliki hak untuk belajar, berkreativitas tanpa harus dibebani aturan-aturan yang begitu mengikat.

5. Penyediaan Alat Mainan Yang Terlalu Terstruktur

Bermain adalah hal yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Bahkan, ketika masih kecil, anak akan menghabiskan sebagian waktunya, hanya untuk bermain. Karena itu, orang tua harus mencoba memahami kecenderungan ini dengan menyediakan beberapa alat permainan, yang tidak hanya mendukung sensasi kesenangannya, namun juga yang dapat mendukung kemampuan imajinasi dan daya kreativitasnya.

Meskipun demikian, terkadang alat permainan dapat membunuh kreativitas anak. Dan permainan yang dapat membunuh kreativitas si kecil adalah permainan yang terlalu menuntutnya agar dapat memainkannya secara terstruktur. Seperti halnya permainan menyusun balok. Anak yang terlalu dituntut supaya dapat menyusun balok sesuai dengan urutannya dapat membuatnya kurang memiliki kesempatan bereksplorasi dengan mainannya.

Karena itu, bimbinglah si kecil dalam menjalankan mainannya dengan benar, namun biarkan juga ia melakukan eksplorasi sesuai keinginan dan imajinasinya. Terkadang, dari sebuah permainan, anak dapat menemukan pengalaman-pengalaman baru, yang kelak sangat berguna bagi perkembangan kreativitasnya. Dan dengan caranya sendiri bermain, terkeadang si kecil dapat mengoptimalkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.

Posting Komentar untuk "Akibat Salah Memberikan MAINAN Kepada Anak, Dapat Menghambat Kreativitasnya"